A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Memasang Kabel Jaringan.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Memasang Kabel Jaringan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Merencanakan pengkabelan horizontal yang meliputi kegiatan memahami prosedur instalasi jaringan yang aman, memahami cara membuat diagram jalur perkabelan, memahami cara menentukan jadwal dan urutan penyelesaian pekerjaan;
2. Menginstalasi pengkabelan horizontal yang meliputi kegiatan memahami cara memasang soket RJ-45 pada dinding di wiring closet, mengerti cara memasang perangkat dalam wiring closet, memahami cara memasang terminal utama (main distribution frame) atau terminal cabang (intermediate distributionframe) jika dibutuhkan, memahami cara menyiapkan jalur kabel, mengerti cara pemberian label kabel yang benar;
3. Membuat dokumentasi pengkabelan horizontal yang meliputi kegiatan memahami menggambar topologi fisik jaringan, memahami cara menggambar topologi fisik jaringan, memahami kaidah pencatatan outlet dan jalur kabel, memahami cara mendokumentasi perangkat, MAC address, dan IP address.
MERENCANAKAN
PENGKABELAN HORIZONTAL
1. Pengetahuan yang
Diperlukan dalam Merencanakan Pengkabelan HorizontalJaringan komputer
adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya
yang bekerja bersama – sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Agar
dapat mencapai tujuan
yang sama, setiap
bagian dari jaringan komputer meminta
dan memberikan layanan
(service). Pihak yang meminta layanan tersebut klien dan yang
memberikan layanan disebut pelayan (server). Untuk melakukan
prosedur instalasi jaringan,
maka kita harus
menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti :
Kompas dan peta topografi
Penggaris dan busur
derajat
Pensil, penghapus dan
alat tulis
GPS, altimeter,
klinometer
Kaca pantul dan teropon
Radio komunikasi (HT)
Orinoco PC Card, pigtail
dan PCI/ISA adapter
Multimeter, SWR, cable
tester, solder, timah, tang potong kabel
Peralatan panjat,
harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
Kunci pas, kunci ring,
kunci inggris, tang, obeng set, tie rap, isolator gel, TBA,unibell
Kabel power roll, kabel
UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
Software AP manager,
orinoco client, driver dan AP Utility planet, firmware dan operating
system (NT, W2K, W98/ME, Linux, FreeBSD+utilitynya).
Selain itu kita juga harus melakukan survey lokasi terlebih dahulu, dengan survey lokasi kita dapat mengetahui beberapa informasi seperti :
· Menentukan koordinat
letak kedudukan station,
jarak udara terhadap
BTS
dengan GPS dan kompas
pada peta .Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang
(obstructure) sepanjang
path
·
Hitung SOM, path dan
acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
·
Perhatikan posisi
terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station,
over shoot dan test noise serta interferensi
Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi.
Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat
Cara Membuat Diagram Jalur Perkabelan
Setelah kita mengetahui
tujuan dari dibuat nya proyek tersebut, maka kita dapat menentukan acuan dari
hasil diskusi, yaitu berupa diagram gambaran jalur perkabelan yang akan dibuat.
Misalnya kita akan
membuat jalur, Kita akan menggunakan horizontal sub system yang mencangkup
instalasi pada suatu lantai tertentu sedemikian rupa sehingga instalasi
horizontal pada suatu lantai tidak saling tergantung dengan instalasi
horizontal pada lantai yang lain. Berikut ini merupakan salah satu contoh
sistem kabel horizontal : Sistem
kabel horizontal
1Cara
Menentukan Jadwal dan Urutan Penyelesaian Pekerjaan
Untuk melakukan suatu
pekerjaan, agar dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka sebaiknya dibuat
terlebih dahulu jadwal – jadwal mengenai pekerjaan tersebut yang akan dikerjaan
tahap demi tahap. Setiap pekerjaan yang sudah ditentukan jadwalnya, sebaiknya
dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan, agar pekerjaan lain yang
sudah ditentukan juga waktunya tidak terganggu dikarenakan adanya pengunduran
waktu yang diakibatkan pekerjaan pertama belum selesai tepat waktu. Semua pekerjaan
tersebut dipisahkan dan dijadwalkan berdasarkan urutan dari pekerjaan tersebut.
Contoh penjadwalan
·
Keterampilan yang
Diperlukan dalam Merencanakan Pengkabelan Horizontal
1.
Memahami prosedur instalasi jaringan yang aman.
2.
Memahami cara membuat diagram jalur perkabelan.
3. Memahami cara menentukan jadwal dan urutan penyelesaian pekerjaan
·
Sikap kerja
Harus
bersikap secara:
1.
Teliti dalam mempelajari prosedur instalasi jaringan yang aman
2.
Cekatan dalam membuat diagram jalur perkabelan.
3. Rapih dalam memntukan dan membuat jadwal urutan penyelesaian pekerjaan.
MENGINSTALASI
PENGKABELAN HORIZONTAL
1. Cara
Memasang Socket RJ-45 Pada Dinding Di Wiring Closet
Kabel UTP sebetulnya ada
beberapa kategori yaitu kategori 1 – 7 yang sering digunakan untuk LAN biasanya
kategori 5 atau sering disebut cat-5. Berikut ini kegunaan dari kabel kategori
1-7 :
Cat 1
: sebelumnya dipakai
untuk POST (Plain
Old Telephone Service) telephone dan ISDN
Cat 2 : dipakai untuk
token ring network dengan bw 4 mbps
Cat 3 : dipakai untuk
data network dengan frekuensi up to 16 Mhz dan lebih populer untuk pemakaian 10
mbps
Cat 4 : Frequensi up to
20 Mhz dan sering dipakai untuk 16 mbps token ring network
Cat 5 : Frequensi up to
100 Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100 Mbps tetap
kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
Cat 5e : Frequensi dan
kecepatan sama dengan cat 5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network
Cat 6a : kabel masa depan
untuk kecepatan up to 10Gbps
Cat 7 : di design untuk
bekerja pada frequensi up to 600Mhz
Akan tetapi kita akan
lebih fokus pada Konektor RJ – 45. Setelah anda mengetahui jenis – jenis kabel
konektor RJ-45 biar tidak pusing , maka gambar dan berikut ini akan
memperlihatkan konektor RJ-45:
Konektor RJ-45
Susunan kabel
menurut warna pada
posisi straight dan
posisi cross juga merupakan salah satu langkah – langkah
dalam instalasi konektor RJ-45. Setelah anda mengetahui alat – alat yang
diperlukan untuk pemasangan kabel UTP ke RJ-
45 soket, sekarang ada
istilah dalam straight dan crossover dalam pengkabelan
jaringan. Dari 8 kabel (4
pair) UTP kabel, yang terpakai sebetulnya hanya 4 kabel (2 pair). Dua kabel
untuk TX atau transfer data dan dua kabel untuk RX atau menerima data. Walaupun
hanya empat kabel yang terpakai, kita tidak boleh sembarangan mengambil kabel
mana saja yang akan dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua pair atau dua
pasang. Tanda kabel satu pasang adalah kabel tersebut saling melilit dan
memiliki warna/stripe yang sama. Menurut standar TIA/EIA–568– B pasangan kabel
yang dipakai adalah pasangan orange – orange putih dan hijau – hijau putih.
Sementara pin yang dipakai delapan pin yang dimiliki oleh RJ-45 yang terpakai
adalah pin nomor 1-2-3-6 sementara nomor 4-5-7-8 tidak terpakai untuk transfer
dan recieve data.
Kabel dengan urutan warna
straight dan crossover
Langkah-langkah
pemasangan kabel UTP ke kepala RJ-45 adalah sebagai berikut :
Pastikan kabel telah
cukup panjang untuk dihubungkan ke perangkat jaringan. Setelah itu, kupas kulit
luar kabel UTP. Pastikan tidak memotong kabel bagian dalam UTP. Kupas kira-kira
sepanjang 3-5 cm.
Setelah itu, urutkan
kabel UTP tersebut, lenturkan dengan cara memisahkan lilitan kabel, dan urutkan
sesuai dengan kebutuhan. Misalnya untuk kabel stright, maka urutan kabelnya
adalah, Putih-orange, orange, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau,
putih-coklat, coklat. Dan begitu juga di ujung kabel UTP. Sedangkan pada kabel
cross, di ujung kabel satunya lagi urutannya yaitu putih- hijau, hijau,
putih-orange, biru, putih-biru, orange, putih-coklat, coklat.
Setelah kabel di urutkan
dan di lenturkan, maka langkah selanjutnya adalah memotong ujung dari
kabel-kabel tersebut, agar sama rata ujungnya lalu pasangkan ke kepala RJ-45.
Dan pastikan kepala RJ-45 terbalik.
Dan setelah ditancapkan
ke RJ-45, pastikan untuk menancapkan kabel-kabel tersebut dengan kuat. Setelah
itu gunakan Crimping tool untuk menekan kepala RJ45 yang telah ditancapkan ke
kabel tersebut. Pastikan
menekan crimping tool tersebut dengan kuat.
Setelah itu lakukan testing dengan menggunakan kabel tester. Colok di kabel tester, dan diujung kabel satu lagi juga di colokan.
Nyalakan kabel tester tersebut. Jika menggunakan kabel straight, maka di tiap lampu pada kabel tester akan menyala semua. Sedangkan jika manggunakan kabel cross, maka di ujung satu lagi, urutan yang menyala adalah 1-3, 2-6, 3-1,4-4, 5-5, 6-2, 7-7, 8-8.
1. Cara
Memasang Perangkat Dalam Wiring Closet
Untuk lebih jelas nya
bagaimana memasang soket RJ-45 maka lihatlah gambar diagram berikut ini :
Diagram pemasangan soket
RJ-45
Soket RJ-45 di wiring closet pada dinding kayu
Dinding
outlet dengan enam soket RJ-45. Soket di koneksikan atau dihubungkan ke papan
di wiring closet dimana dapat dihidupkan atau dimatikan dan dapat untuk
mendapatkan Local Area Networks (LAN).
Soket
RJ-45 Pada dinding plaster
Soket
RJ-45 pada dinding beton
1. Cara
Memasang Terminal utama (Main Distribution Frame) atau Terminal Cabang (Intermediate
Distribution Frame) Jika Diperlukan Wiring closet merupakan suatu tempat yang
biasanya merupakan suatu kotak dimana perkabelan pada lantai tertentu
dihentikan, umumnya dalam suatu kotak perkabelan. Wiring closet terdiri dari
beberapa perangkat – perangkat seperti patch panel, wiring hubs, bridges,
switches, dan router. Patch panel merupakan tempat kabel untuk saling
berkoneksi. Jenis kabel yang pendek akan dimasukkan ke sisi depan, selama yang
bagian belakang akan menghubungkan kabel lebih panjang.
1. Cara
Menyiapkan Jalur Kabel
Untuk menyelesaikan
proyek tersebut, kita haruslah mengetahui mengenai pe- rutean kabel dan
menyiapkan label yang dibutuhkan. Kita harus mengetahui jalurnya kabel yang
akan dilewati dan kemudian kita pun harus membuat label pada setiap penamaan
kabel yang akan
dibuat agar memudahkan dalam hal pengontrolan dan dan monitoring
jaringan kabel.
2. Cara
Pemberian Label Kabel yang Benar
Elemen penting
lain dalam proyek
ini adalah penamaan
(labeling). Beri label semuanya,
termasuk kedua ujung kabel. Label tersebut tidak hanya meliputi nama kabel,
tetapi juga di mana ujung yang lain berada dan penggunaan kabel, misalnya untuk
suara , data atau video. Jika suatu saat terjadi masalah, label seperti ini
bisa lebih berharga dibandingkan catatan pemasangan kabel karena label berada
bersama dengan unit dan tidak tersimpan dalam laci di suatu tempat. Bersama
dengan label kabel, pemberian label masing – masing port pada hub, switch atau
router berikut lokasi , keperluan dan titik koneksi akan sangat mempermudah
sehingga masalah bisa diatasi dengan cepat dan efisien.
Semua komponen lain yang
dihubungkan ke jaringan harus diberi label seperti lokasi dan keperluan mereka.
Dengan label semacam ini, semua komponen bisa dicari dan keperluan mereka pada
jaringan bisa diketahui dengan mudah. Penggunaan label bersama dokumentasi
jaringan akan memberi gambaran lengkap tentang jaringan dan hubungannya.
Contoh penamaan pada
dokumentasi jaringan
·
Keterampilan yang
Diperlukan dalam Menginstalasi Pengkabelan Horizontal
1.
Memahami cara memasang socket RJ-45 pada dinding di wiring closet.
2.
Mengerti cara memasang perangkat dalam wiring closet.
3.
Memahami cara memasang
terminal utama (main
distribution frame) atau terminal cabang (intermediate
distribution frame) jika diperlukan.
4.
Memahami cara menyiapkan jalur kabel.
5. Mengerti cara pemberian label kabel yang benar.
·
Sikap kerja
Harus
bersikap secara:
1.
Teliti dalam memasang socket RJ-45 dan perangkat dalam wiring closet.
2.
Cekatan dalam memasang terminal dan menyiapkan jalur kabel.
3.
Rapih dalam memberikan label kabel.
A.
MEMBUAT DOKUMENTASI
PENGKABELAN TERSTRUKTUR HORIZONTAL
1.
Cara Menggambar Topologi
Fisik Jaringan
Unsur
yang menentukan jenis suatu LAN atau WAN adalah :
·
Topologi
·
Media transmisi
·
Teknik Medium Access
Control
Topologi menunjuk
pada suatu cara
dimana end system atau
station yang dihubungkan ke jaringan saling di interkoneksikan. Banyak
berbagai macam jenis topologi, akan tetapi pada hal ini kita menggunakan
topologi star. Pada topologi Star, setiap station terkoneksi langsung ke
central node, Ada dua pendekatan terhadap operasi yang dapat dilakukan oleh
central node :
Beroperasi
pada model broadcast, dalam hal ini secara fisik adalah star, namun secara
logika adalah bus.
Share
Medium Hub
LAN switch
Banyak berbagai jenis cara dari penghubungan workstation, IDF dan MDF, dibawah ini ada beberapa diagram yang menjelaskan method – method yang berhubungan, dengan topologi fisik star yang saling berhubungan dengan jaringan ethernet.
Topologi Star
1.
Cara Menggambar Topologi
Logis Jaringan
Komponen
– komponen yang digunakan di dalam jaringan bisanya terdiri dari hub, LAN
switch, repeater, bridge, router. Suatu hub adalah peralatan yang menghubungkan
terminal – terminal pemakai dimana setiap terminal dihubungkan dengan
kabel tersendiri sehingga membentuk
topologi fisik star namun dapat
beroperasi berdasarkan topologi logik bus atau ring. Menggunakan kabel tunggal
dan semua komputer terhubung dengannya.
Topologi
bus
1.
Cara Pencatatan Outlet
dan Jalur Kabel
Untuk
memudahkan kita dalam hal memonitoring dan melakukan pengecekan terhadap kabel
– kabel tersebut atau pun jaringan, maka sebaiknya setiap alur jalur kabel yang
telah dibuat dicatat sesuai dengan pemberian label yang telah dilakukan.
Perhatikan gambar berikut (pada halaman selanjutnya).
1. Cara
Mendokumentasi Perangkat, MAC Address dan IP Address
Setelah semua yang
dikerjakan sudah berjalan dengan semestinya, maka sebagai downstream kita harus
mendaftarkan MAC address dari perangkat network kita dan IP static stream kita
(misalnya telkomnet / GPRS dan lain – lain), pada software client yang disertakan
pada saat kita melakukan pendaftaran. Setelah semua dikonfigurasikan maka
setiap upstream yang kita request akan ditampung di ISP one – way baru setelah
itu diberikan response kepada kita melalui perangkat DVB dengan kecepatan yang
luar biasa (up to 2Mbps atau lebih). Dengan melakukan pendaftaran seperti ini,
maka jika ditemukan suatu masalah, network admin dapat dengan mudah mencari PC
yang bermasalah.
· Keterampilan yang
Diperlukan dalam Membuat
Dokumentasi Pengkabelan Terstruktur
Horizontal
1.
Memahami cara menggambar topologi fisik jaringan.
2.
Memahami cara menggambar topologi logis jaringan.
3.
Memahami cara pencatatan outlet dan jalur kabel.
4.
Memahami mendokumentasi perangkat, MAC address dan IP address.
· Sikap kerja
Harus
bersikap secara:
1.
Teliti topologi fisik dan logis jaringan.
2.
Cekatan dalam mencatat outlet dan jalur kabel.
3.
Rapih dalam mendokumentasi perangkat, MAC address dan IP address.
UNDUH MATERI DISINI