Jumat, 22 April 2022

MEMASANG KABEL JARINGAN

A.      Tujuan Umum

Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Memasang Kabel Jaringan.

B.      Tujuan Khusus

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Memasang Kabel Jaringan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Merencanakan pengkabelan horizontal yang meliputi kegiatan memahami prosedur instalasi jaringan yang aman, memahami cara membuat diagram jalur perkabelan, memahami cara menentukan jadwal dan urutan penyelesaian pekerjaan;

2. Menginstalasi pengkabelan horizontal yang meliputi kegiatan memahami cara memasang soket RJ-45 pada dinding di wiring closet, mengerti cara memasang perangkat dalam wiring closet, memahami cara memasang terminal utama (main distribution frame) atau terminal cabang (intermediate distributionframe) jika dibutuhkan, memahami cara menyiapkan jalur kabel, mengerti cara pemberian label kabel yang benar;

3. Membuat dokumentasi pengkabelan horizontal yang meliputi kegiatan memahami menggambar topologi fisik jaringan, memahami cara menggambar topologi fisik jaringan, memahami kaidah pencatatan outlet dan jalur kabel, memahami cara mendokumentasi perangkat, MAC address, dan IP address. 

                                      MERENCANAKAN PENGKABELAN HORIZONTAL

1.      Pengetahuan    yang    Diperlukan    dalam    Merencanakan    Pengkabelan HorizontalJaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama – sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.  Agar  dapat  mencapai  tujuan  yang  sama,  setiap  bagian  dari  jaringan komputer  meminta  dan  memberikan  layanan  (service). Pihak  yang  meminta layanan tersebut klien dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Untuk  melakukan  prosedur  instalasi  jaringan,  maka  kita  harus  menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti :

Kompas dan peta topografi

Penggaris dan busur derajat

Pensil, penghapus dan alat tulis

GPS, altimeter, klinometer

Kaca pantul dan teropon

Radio komunikasi (HT)

Orinoco PC Card, pigtail dan PCI/ISA adapter

Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel

Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley

Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang, obeng set, tie rap, isolator gel, TBA,unibell

Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45

Software AP manager, orinoco client, driver dan AP Utility planet, firmware dan operating    

system (NT, W2K, W98/ME, Linux, FreeBSD+utilitynya).

Selain itu kita juga harus melakukan survey lokasi terlebih dahulu, dengan survey lokasi kita dapat mengetahui beberapa informasi seperti :

·        Menentukan  koordinat  letak  kedudukan  station,  jarak  udara  terhadap  BTS

dengan GPS dan kompas pada peta .Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang

(obstructure) sepanjang path

·         Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena

·         Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station,

over shoot dan test noise serta interferensi

Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi.

Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat

Cara Membuat Diagram Jalur Perkabelan

Setelah kita mengetahui tujuan dari dibuat nya proyek tersebut, maka kita dapat menentukan acuan dari hasil diskusi, yaitu berupa diagram gambaran jalur perkabelan yang akan dibuat.

Misalnya kita akan membuat jalur, Kita akan menggunakan horizontal sub system yang mencangkup instalasi pada suatu lantai tertentu sedemikian rupa sehingga instalasi horizontal pada suatu lantai tidak saling tergantung dengan instalasi horizontal pada lantai yang lain. Berikut ini merupakan salah satu contoh sistem kabel horizontal : Sistem kabel horizontal

1Cara Menentukan Jadwal dan Urutan Penyelesaian Pekerjaan

Untuk melakukan suatu pekerjaan, agar dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka sebaiknya dibuat terlebih dahulu jadwal – jadwal mengenai pekerjaan tersebut yang akan dikerjaan tahap demi tahap. Setiap pekerjaan yang sudah ditentukan jadwalnya, sebaiknya dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan, agar pekerjaan lain yang sudah ditentukan juga waktunya tidak terganggu dikarenakan adanya pengunduran waktu yang diakibatkan pekerjaan pertama belum selesai tepat waktu. Semua pekerjaan tersebut dipisahkan dan dijadwalkan berdasarkan urutan dari pekerjaan tersebut.

Contoh penjadwalan

·         Keterampilan yang Diperlukan dalam Merencanakan Pengkabelan Horizontal

1. Memahami prosedur instalasi jaringan yang aman.

2. Memahami cara membuat diagram jalur perkabelan.

3. Memahami cara menentukan jadwal dan urutan penyelesaian pekerjaan

·         Sikap kerja

Harus bersikap secara:

1. Teliti dalam mempelajari prosedur instalasi jaringan yang aman

2. Cekatan dalam membuat diagram jalur perkabelan.

3. Rapih dalam memntukan dan membuat jadwal urutan penyelesaian pekerjaan.

 MENGINSTALASI PENGKABELAN HORIZONTAL

1.      Cara Memasang Socket RJ-45 Pada Dinding Di Wiring Closet

Kabel UTP sebetulnya ada beberapa kategori yaitu kategori 1 – 7 yang sering digunakan untuk LAN biasanya kategori 5 atau sering disebut cat-5. Berikut ini kegunaan dari kabel kategori 1-7 :

Cat  1  :  sebelumnya  dipakai  untuk  POST  (Plain  Old  Telephone  Service) telephone dan ISDN

Cat 2 : dipakai untuk token ring network dengan bw 4 mbps

Cat 3 : dipakai untuk data network dengan frekuensi up to 16 Mhz dan lebih populer untuk pemakaian 10 mbps

Cat 4 : Frequensi up to 20 Mhz dan sering dipakai untuk 16 mbps token ring network

Cat 5 : Frequensi up to 100 Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100 Mbps tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.

Cat 5e : Frequensi dan kecepatan sama dengan cat 5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network

Cat 6a : kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps

Cat 7 : di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz

Akan tetapi kita akan lebih fokus pada Konektor RJ – 45. Setelah anda mengetahui jenis – jenis kabel konektor RJ-45 biar tidak pusing , maka gambar dan berikut ini akan memperlihatkan konektor RJ-45:

Konektor RJ-45

Susunan  kabel  menurut  warna  pada  posisi  straight  dan  posisi  cross  juga merupakan salah satu langkah – langkah dalam instalasi konektor RJ-45. Setelah anda mengetahui alat – alat yang diperlukan untuk pemasangan kabel UTP ke RJ-

45 soket, sekarang ada istilah dalam straight dan crossover dalam pengkabelan

 

jaringan. Dari 8 kabel (4 pair) UTP kabel, yang terpakai sebetulnya hanya 4 kabel (2 pair). Dua kabel untuk TX atau transfer data dan dua kabel untuk RX atau menerima data. Walaupun hanya empat kabel yang terpakai, kita tidak boleh sembarangan mengambil kabel mana saja yang akan dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua pair atau dua pasang. Tanda kabel satu pasang adalah kabel tersebut saling melilit dan memiliki warna/stripe yang sama. Menurut standar TIA/EIA–568– B pasangan kabel yang dipakai adalah pasangan orange – orange putih dan hijau – hijau putih. Sementara pin yang dipakai delapan pin yang dimiliki oleh RJ-45 yang terpakai adalah pin nomor 1-2-3-6 sementara nomor 4-5-7-8 tidak terpakai untuk transfer dan recieve data.

Kabel dengan urutan warna straight dan crossover

Langkah-langkah pemasangan kabel UTP ke kepala RJ-45 adalah sebagai berikut :

Pastikan kabel telah cukup panjang untuk dihubungkan ke perangkat jaringan. Setelah itu, kupas kulit luar kabel UTP. Pastikan tidak memotong kabel bagian dalam UTP. Kupas kira-kira sepanjang 3-5 cm.

Setelah itu, urutkan kabel UTP tersebut, lenturkan dengan cara memisahkan lilitan kabel, dan urutkan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya untuk kabel stright, maka urutan kabelnya adalah, Putih-orange, orange, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat. Dan begitu juga di ujung kabel UTP. Sedangkan pada kabel cross, di ujung kabel satunya lagi urutannya yaitu putih- hijau, hijau, putih-orange, biru, putih-biru, orange, putih-coklat, coklat.

Setelah kabel di urutkan dan di lenturkan, maka langkah selanjutnya adalah memotong ujung dari kabel-kabel tersebut, agar sama rata ujungnya lalu pasangkan ke kepala RJ-45. Dan pastikan kepala RJ-45 terbalik.

Dan setelah ditancapkan ke RJ-45, pastikan untuk menancapkan kabel-kabel tersebut dengan kuat. Setelah itu gunakan Crimping tool untuk menekan kepala RJ45 yang telah ditancapkan  ke  kabel  tersebut.  Pastikan  menekan  crimping tool  tersebut dengan kuat.

Setelah itu lakukan testing dengan menggunakan kabel tester. Colok di kabel tester, dan diujung kabel satu lagi juga di colokan.

Nyalakan kabel tester tersebut. Jika menggunakan kabel straight, maka di tiap lampu pada kabel tester akan menyala semua. Sedangkan jika manggunakan kabel cross, maka di ujung satu lagi, urutan yang menyala adalah 1-3, 2-6, 3-1,4-4, 5-5, 6-2, 7-7, 8-8.

1.      Cara Memasang Perangkat Dalam Wiring Closet

Untuk lebih jelas nya bagaimana memasang soket RJ-45 maka lihatlah gambar diagram berikut ini :

Diagram pemasangan soket RJ-45

Gambar berikut ini menerangkan mengenai pemasangan soket RJ-45 pada dinding di wiring closet :

Soket RJ-45 di wiring closet pada dinding kayu


Dinding outlet dengan enam soket RJ-45. Soket di koneksikan atau dihubungkan ke papan di wiring closet dimana dapat dihidupkan atau dimatikan dan dapat untuk mendapatkan Local Area Networks (LAN).

        Soket RJ-45 Pada dinding plaster

Soket RJ-45 pada dinding beton

1.  Cara Memasang Terminal utama (Main Distribution Frame) atau Terminal Cabang (Intermediate Distribution Frame) Jika Diperlukan Wiring closet merupakan suatu tempat yang biasanya merupakan suatu kotak dimana perkabelan pada lantai tertentu dihentikan, umumnya dalam suatu kotak perkabelan. Wiring closet terdiri dari beberapa perangkat – perangkat seperti patch panel, wiring hubs, bridges, switches, dan router. Patch panel merupakan tempat kabel untuk saling berkoneksi. Jenis kabel yang pendek akan dimasukkan ke sisi depan, selama yang bagian belakang akan menghubungkan kabel lebih panjang.

1.      Cara Menyiapkan Jalur Kabel

Untuk menyelesaikan proyek tersebut, kita haruslah mengetahui mengenai pe- rutean kabel dan menyiapkan label yang dibutuhkan. Kita harus mengetahui jalurnya kabel yang akan dilewati dan kemudian kita pun harus membuat label pada setiap  penamaan  kabel  yang  akan  dibuat  agar memudahkan  dalam hal pengontrolan dan dan monitoring jaringan kabel.

2.      Cara Pemberian Label Kabel yang Benar

Elemen  penting  lain  dalam  proyek  ini  adalah  penamaan  (labeling). Beri  label semuanya, termasuk kedua ujung kabel. Label tersebut tidak hanya meliputi nama kabel, tetapi juga di mana ujung yang lain berada dan penggunaan kabel, misalnya untuk suara , data atau video. Jika suatu saat terjadi masalah, label seperti ini bisa lebih berharga dibandingkan catatan pemasangan kabel karena label berada bersama dengan unit dan tidak tersimpan dalam laci di suatu tempat. Bersama dengan label kabel, pemberian label masing – masing port pada hub, switch atau router berikut lokasi , keperluan dan titik koneksi akan sangat mempermudah sehingga masalah bisa diatasi dengan cepat dan efisien.

Semua komponen lain yang dihubungkan ke jaringan harus diberi label seperti lokasi dan keperluan mereka. Dengan label semacam ini, semua komponen bisa dicari dan keperluan mereka pada jaringan bisa diketahui dengan mudah. Penggunaan label bersama dokumentasi jaringan akan memberi gambaran lengkap tentang jaringan dan hubungannya.

Contoh penamaan pada dokumentasi jaringan

·         Keterampilan yang Diperlukan dalam Menginstalasi Pengkabelan Horizontal

1. Memahami cara memasang socket RJ-45 pada dinding di wiring closet.

2. Mengerti cara memasang perangkat dalam wiring closet.

3. Memahami  cara  memasang  terminal  utama  (main  distribution  frame)  atau terminal cabang (intermediate distribution frame) jika diperlukan.

4. Memahami cara menyiapkan jalur kabel.

5. Mengerti cara pemberian label kabel yang benar.

·         Sikap kerja

Harus bersikap secara:

1. Teliti dalam memasang socket RJ-45 dan perangkat dalam wiring closet.

2. Cekatan dalam memasang terminal dan menyiapkan jalur kabel.

3. Rapih dalam memberikan label kabel.

 

A.    MEMBUAT DOKUMENTASI PENGKABELAN TERSTRUKTUR HORIZONTAL

1.      Cara Menggambar Topologi Fisik Jaringan

Unsur yang menentukan jenis suatu LAN atau WAN adalah :

·         Topologi

·         Media transmisi

·         Teknik Medium Access Control

Topologi  menunjuk  pada  suatu  cara  dimana  end  system atau  station yang dihubungkan ke jaringan saling di interkoneksikan. Banyak berbagai macam jenis topologi, akan tetapi pada hal ini kita menggunakan topologi star. Pada topologi Star, setiap station terkoneksi langsung ke central node, Ada dua pendekatan terhadap operasi yang dapat dilakukan oleh central node :

Beroperasi pada model broadcast, dalam hal ini secara fisik adalah star, namun secara logika adalah bus.

Share Medium Hub

Bertindak sebagai frame switching. Frame yang diterima central node akan di buffer oleh central node dan akan dikirim pada tujuannya.
    LAN switch


Banyak berbagai jenis cara dari penghubungan workstation, IDF dan MDF, dibawah ini ada beberapa diagram yang menjelaskan method – method yang berhubungan, dengan topologi fisik star yang saling berhubungan dengan jaringan ethernet.

Topologi Star

1.      Cara Menggambar Topologi Logis Jaringan

Komponen – komponen yang digunakan di dalam jaringan bisanya terdiri dari hub, LAN switch, repeater, bridge, router. Suatu hub adalah peralatan yang menghubungkan terminal – terminal pemakai dimana setiap terminal dihubungkan dengan kabel  tersendiri sehingga membentuk topologi fisik  star namun dapat beroperasi berdasarkan topologi logik bus atau ring. Menggunakan kabel tunggal dan semua komputer terhubung dengannya.

    Topologi bus

1.      Cara Pencatatan Outlet dan Jalur Kabel

Untuk memudahkan kita dalam hal memonitoring dan melakukan pengecekan terhadap kabel – kabel tersebut atau pun jaringan, maka sebaiknya setiap alur jalur kabel yang telah dibuat dicatat sesuai dengan pemberian label yang telah dilakukan. Perhatikan gambar berikut (pada halaman selanjutnya).

1.      Cara Mendokumentasi Perangkat, MAC Address dan IP Address

Setelah semua yang dikerjakan sudah berjalan dengan semestinya, maka sebagai downstream kita harus mendaftarkan MAC address dari perangkat network kita dan IP static stream kita (misalnya telkomnet / GPRS dan lain – lain), pada software client yang disertakan pada saat kita melakukan pendaftaran. Setelah semua dikonfigurasikan maka setiap upstream yang kita request akan ditampung di ISP one – way baru setelah itu diberikan response kepada kita melalui perangkat DVB dengan kecepatan yang luar biasa (up to 2Mbps atau lebih). Dengan melakukan pendaftaran seperti ini, maka jika ditemukan suatu masalah, network admin dapat dengan mudah mencari PC yang bermasalah.

·   Keterampilan  yang  Diperlukan  dalam  Membuat  Dokumentasi  Pengkabelan Terstruktur Horizontal

1. Memahami cara menggambar topologi fisik jaringan.

2. Memahami cara menggambar topologi logis jaringan.

3. Memahami cara pencatatan outlet dan jalur kabel.

4. Memahami mendokumentasi perangkat, MAC address dan IP address.

 

·     Sikap kerja

Harus bersikap secara:

1. Teliti topologi fisik dan logis jaringan.

2. Cekatan dalam mencatat outlet dan jalur kabel.

3. Rapih dalam mendokumentasi perangkat, MAC address dan IP address.


UNDUH MATERI DISINI






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konfigurasi Switch Pada Jaringan

  A.     Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menentukan Spesifikasi Switch 1.       Cara Menyesuaikan Kapasitas jaringan berdasarkan dokumen...