Senin, 21 Maret 2022

MERANCANG PENGALAMATAN JARINGAN


A.   Mengidentifikasi Sistem Operasi pada Jaringan


Sistem operasi jaringan atau network operating system merupakan suatu jenis sistem operasi yang tujuannya untuk menangani jaringan. Biasanya, sistem operasi satu ini terdiri dari banyak service atau layanan yang ditujukan guna melayani pengguna, seperti layanan berbagi printer (alat cetak), layanan berbagi dokumen (berkas), HTTP Service, DNS Service dan lain-lainnya.

1.      Jenis – jenis sistem operasi jaringan

a.       Sistem Operasi Jaringan yang Berbasis Grafis

Sistem ini mempunyai basis grafis sesuai namanya. Sistem operasi jaringan ini memakai tampilan gambar (grafis) untuk mudahkan proses konfigurasi atau pemakaian dari sistem ini. Para pengguna tak perlu untuk menghafal berbagai sintax atau perintah Bahasa permrograman yang tertentu dimana biasanya dipakai di sistem operasi jaringan seperti ditemukan pada sistem berbasis teks.

 

Kelebihan dari sistem operasi berbasis grafis ini cukup banyak, seperti:

·         Desain grafis lebih menarik

·         User friendly atau mudah dipakai

·         Meningkatkan dan menarik minat dari pengguna

·         Lebih baik dalam berinteraksi dengan komputer

·         Resolusi gambar tinggi

 

Selain mempunyai kelebihan, sistem operasi jaringan ini juga mempunyai beberapa kekurangan, antara lain:

·         Memerlukan memori besar

·         Bergantung sekali pada hardware

·         Memerlukan tempat yang banyak di layar komputer

·         Fleksibilitas yang kurang

 

Beberapa sistem berbasis grafis ini seperti:

·         Windows XP

·         Windows Server 2003

·         Windows NT 3.51

·         Windows 200 (NT 5.0)

·         Linux Redhat

·         Microsoft MS-NET

·         Novel Netware

·         Microsoft LAN Manager

 

b.      Sistem Operasi Jaringan yang Berbasis Teks

network operating system  yang satu ini sesuai namanya memakai perintah yang berupa teks atau perintah DOS yang dipakai untuk jalankan sistem operasi dan untuk lakukan proses konfigurasi. Para pemakainya kerap kali diharapkan untuk dapat menghafal berbagai sintax atau perintah DOS yang kerap digunakan supaya bisa untuk jalankan sistem operasi jaringan ini secara baik.

Ada beberapa kelebihan dari sistem operasi berbasis teks ini, yaitu sebagai berikut:

·         Mudah dalam pengoperasiannya

·         Tidak terlalu besar space yang dibutuhkan

·         Tidak membutuhkan memori besar

·         Kompatibel untuk hampir semua hardware serta software

 

Selain itu, ada juga kekurangan dari network operating system ini, seperti:

·         Teks merupakan mode operasinya

·         Tidak mudah digunakan atau tidak user friendly

·         Tidak kompatibel pada software grafis

 

Contoh dari sistem operasi dengan basis text ini seperti:

·         Sun Solaris

·         Linux Suse

·         Linux Debian

·         Linux Mandrake

·         MacOS

·         Knoppix

·         UNIX

·         Windows 2003 Server

·         Windows 2000 server

·         Windows NT

c.       Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI

 

Sistem operasi berbasis GUI merupakan sistem operasi dimana penggunanya tidak perlu menghafal berbagai baris kode dan bahasa pemrograman yang ruwet. Pengguna lebih dimudahkan dengan adanya perintah simbol, gambar dan grafis.

 

Berikut adalah jenis-jenis sistem operasi berbasis GUI:

1.      Windows

Sistem operasi ini berbasis GUI (tampilan grafis) yang dukungan fiturnya amat user friendly. Banyak sekali pengguna laptop atau komputer di dunia ini yang menggunakan sistem operasi ini karena perintah, fungsi dan fiturnya sangat mudah digunakan.

2.      Mac OS (Macintosh Operating System)

Mac OS adalah sistem operasi yang dibuat oleh Apple Inc. untuk komputer atau laptop mereka. Tidak akan bisa digunakan oleh komputer berbasis IBM atau Windows. Mungkin, Mac OS inilah yang menjadi pelopor sistem operasi berbasis grafis atau GUI.

3.      UNIX

Sistem operasi UNIX diciptakan oleh Dennis Ritchie dan Ken Thompson, dikembangkan oleh AT&T Bell Labs. Desain sistem operasi ini amat portable, multi user dan multi tasking. UNIX mungkin cenderung lebih ke arah server dan wordkstation. Banyak pihak yang mengembangkan versi UNIX ini dan menimbulkan berbagai varian dari sistem operasi ini.

4.      Linux

Penemu sistem operasi ini bernama Linus Torvalds yang awalnya hanya sekadar emulasi terminal untuk mengakses server UNIX di Universitasnya dulu. Sistem operasi ini merupakan ‘kloningan’ dai Minix yang merupakan salah satu varian dari UNIX. Karena hal inilah, sistem operasi ini banyak didesain dengan dasar UNIX.

5.      IBM OS/2

Sistem operasi ini dikembangkan oleh perusahaan terkemuka International Bussiness Machine Corporation dan Microsoft Corporation yang mungkin digunakan sebagai pengganti sistem operasi DOS.

6.      Free BSD

Sistem operasi ini merupakan turunan dari UNIX AT&T dan berjalan di atas sistem Intel x86. Free BSD pertama kali mengudara pada tahun 1993 oleh seorang ahli bernama David Greenman. Free BSD bertujuan untuk menyediakan perangkat lunak yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan.

Sistem operasi ini dikembangkan dari 386BSD, sebuah proyek pengembangan sistem operasi BSD yang berjalan di atas Chip Intel.

7.      Chrome OS

Siapa bilang google tidak punya sistem operasi? Nyatanya ada lho sistem operasi besutan google. Sistem operasi yang dinamai Chrome OS ini menggunakan basis Linux dan standar web untuk komputer personal (dirilis pada pertengahan 2010).

Sistem operasi ini bekerja dengan windowing atau switching dan menggunakan standar web HTML 5. Standar web tersebut merupakan salah satu pengembangan software browser yang berbasis sistem operasi.

8.      Solaris

Solaris merupakan sistem operasi yang didesain berdasarkan UNIX, mirip seperti Linux. Sistem operasi ini terkenal karena tingkat stabilnya, terlebih pada sistem Scalable Processor Architecture (SPARC).

Solaris juga sudah disertifikasi dalam spesifikasi UNIX meski pada awal pengembangannya berdasar pada kepemilikan personal. Seiring waktu berjalan, banyak kode dasar yang sekarang merupakan perangkat lunak open source (sering dikenal dengan Open Solaris).

Berikut adalah beberapa contoh sistem operasi jaringan berbasis GUI (grafis):

·         Kali Linux

·         Linux Debian versi Grafis

·         Linux Redhat

·         Windows NT 3.51

·         Windows 2000

·         Windows Server 2003

·         Windows XP

·         Microsoft MS-NET

·         Microsoft LAN Manager

·         Novell NetWare

 

Contoh Sistem Operasi Standar - GUI

·         Windows 7

·         Windows 8

·         Windows 10

·         IBM OS/2

·         Mac OS X

·         Mac OS

·         Android for PC

 

d.      Fungsi-Fungsi dari Sistem Operasi Jaringan

1.      Menghubungkan beberapa komputer dengan perangkat yang lainnya ke jaringan yang sudah dibuat sebelumnya.

2.      Menyediakan layanan yang tertentu untuk berbagai perangkat terhubung dengan jaringan.

3.      Membantu dalam memudahkan proses penambahan client serta sumber-sumber daya lainnya.

4.      Membantu dalam memakai kemampuan server di jaringan komputer dengan efisien

 

2.      Menginstal dan Mengkonfigurasi Jaringan

a.       Cara Menginstal Driver NIC pada SO berbasis Windows

untuk  menginstall driver pada 'komputer atau laptop terdapat dua cara yaitu Cara yang pertama  dengan menginstall secara langsung software driver dari perangkat yang digunakan sesuai dengan merk dan typenya seperti driver NIC, driver VGA, audio, webcam dan perangkat lain.

lalu cara yang kedua adalah dengan cara:

1.      Sobat Masuk ke menu Control Panel\System and Security\System kemudian pada sidebar sebelah kiri, pilih Device Manager.

2.      lalu perhatikan perangkat mana saja yang belum terinstall driver, biasanya ada tanda (?) berwarna kuning jika driver belum terinstall.

3.      Klik kanan pada perangkat yang akan diistall kemudian prilih Update Driver Software.

4.      kemudian arahkan dimana letak dari driver tersebut disimpan.

5.      Selanjutnya tunggu sampai sistem selesai memperbarui driver tersebut.

 

b.      Cara Mengkonfigurasi Jaringan berbasis GUI (Windows dan Linux)

·         Cara Mengkonfigurasi Jaringan berbasis GUI Windows

Untuk dapat berkomunikasi dalam jaringan, computer harus mempunyai alamat protocol. Transmission Control Protocol (TCP)/Internet Protocol (IP) harus dikonfigurasikan terlebih dahulu agar computer bisa berkomunikasi di dalam jaringan. Setiap kartu jaringan (NIC) yang telah diinstal memerlukan ID address dan subnet mask.

 

IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) atau diisi manual. Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address adalah sebagai berikut:

 

1.      Klik startàControl PanelàNetwork and InternetàNetwork and Sharing Center

2.      Klik kanan ikon jaringan mu , kemudian klik properties

3.      Pada jendela Local Area Connection, klik Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4). Kemudian klik tombol properties

4.      Pada jendela Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) properties, kamu akan mendapatkan dua pilihan pengisian alamat IP,

 

Dengan cara ini , alamat IP dan subnet mask diisi secara manual

1.      sikan IP address: sesuai dengan keinginannmu. Misalnya 193.168.0.70 utk computer pertama, 193.168.0.71 untuk computer kedua, dan seterusnya.

2.      Isikan subnet mask: dengan 255.255.255.0

3.      Masukkan alamat server pada kotak Default Gateway : berupa 193.168.0.1

4.      Jika diperlukan untuk mengaktifkan Domain Name System (DNS), isikan            Preffered DNS server dan Alternate DNS server.

5.      Jika sudah selesai klik ok.

 

·         Cara Mengkonfigurasi Jaringan berbasis GUI Linux

Sebelum melakukan konfigurasi pastikan bahwa NIC telah terpasang dengan baik. NIC (Network Interface Card) atau Ethernet Card didalam sistem operasi linux dikenal dengan nama eth. Untuk langkah-langkah konfigurasi jaringan di Linux bisa diikuti seperti dibawah ini :

 

Konfigurasi :

1.      Buka terminal anda

2.      Ketikan perintah dibawah ini :

# ifconfig eth0 192.168.0.1 netmask 255.255.255.0 up

3.      Lihat konfigurasi jaringan

# ifconfig eth0

4.      Agar konfigurasi dapat tersimpan dan tidak hilang ketika di-reboot maka kita dapat mengedit file :

/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0

Isi yang terdapat di file ifcfg-eth0 adalah :

DEVICE : menunjukan divice yang dipakai.

BOOTPROTO  : menunjukkan bahwa konfigurasi yang dipakai adalah static address.

ONBOOT : option ini menunjukkan apakah konfigurasi ini dibaca ketika proses booting atau tidak.

IPADDR: menunjukkan IP Address yang dipakai.

NETMASK  : menunjukkan netmask yang digunakan.

GATEWAY  : menunjukkan IP Address gateway dari jaringan kita.

Setelah melakukan konfigurasi pada file :

/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0

5.      Maka kita harus me-restart network agar konfigurasi tersebut terbaca :

# /etc/init.d/network restart

6.      Lakukan pengujian koneksi jaringan, apakah jaringan tersebut sudah terkoneksi maka ketikan perintah dibawah ini :

# ping 192.168.0.20

7.      Sselesai....

 

c.       Cara mengkonfigurasi perangkat jaringan pada SO Jaringan berbasis text

1.      masuk terminal dengan user root

2.      # vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0 3. tekan tombol Insert (ketik script dibawah ini) 4. DEVICE=eth0 5. BOOTPROTO=none 6. ONBOOT=yes 7. NETWORK=192.169.0.0 8. NETMASK=255.255.255.0 9. IPADDR=192.168.0.1 10. USERCTL=no

3.      tekan Esc, : , wq enter

Setelah selesai konfigurasi, aktifkan interface tersebut dengan perintah: # service network restart

Seting IP address di ubuntu:

#sudo vi /etc/network/interfaces auto eth0

iface eth0 inet static address 192.168.3.90 gateway 192.168.3.1 netmask 255.255.255.0 network 192.168.3.0 broadcast 192.168.3.255 untuk mengaktifkan :

sudo /etc/init.d/networking restart

Untuk memastikan konfigurasi telah terpasang dengan benar, cek dengan perintah 1.# ifconfig 2. ping ip address

A.    Membagi Alamat Jaringan pada Perangkat Jaringan

1)      Node Pada Jaringan

a.       Pengertian node

Node ( Latin nodus, ‘simpul’) adalah salah satu titik sambungan, titik redistribusi, atau titik akhir komunikasi (beberapa terminal peralatan). Definisi node tergantung kepada jaringan dan protokol lapisan tersebut. Node jaringan fisik adalah perangkat aktif elektronik yang terpasang kedalam jaringan, dan mampu membuat, menerima, atau mengirimkan informasi melalui saluran komunikasi.

 

b.      Node jaringan komputer

Dalam komunikasi data, node jaringan fisik dapat berupa sebuah peralatan komunikasi data (DCE) seperti modem , hub , bridge atau beralih ; atau peralatan terminal data yang (DTE) seperti handset digital telepon, printer atau komputer host , misalnya router, workstation atau server.

 

Jika jaringan yang dimaksud adalah LAN atau WAN , maka setiap LAN atau WAN simpul (yang setidaknya lapisan data link perangkat) harus memiliki alamat MAC, biasanya memiliki satu untuk setiap antarmuka pengendali jaringan yang dimilikinya. Contohnya adalah komputer, switch paket, xDSL modem (dengan antarmuka Ethernet) dan LAN nirkabel jalur akses.

 

Perhatikan bahwa hub merupakan simpul jaringan fisik, tapi bukan merupakan node jaringan LAN, karena jaringan hubbed logis adalah jaringan bus.  Analog, repeater ataupun modem PSTN adalah node jaringan fisik tetapi tidak node LAN dalam pengertian ini.

Jika jaringan yang dimaksud adalah Internet atau Intranet, banyak node jaringan fisik komputer host , dan dikenal dengan node Internet, diidentifikasi oleh alamat IP, dan semua host node jaringan fisik. Namun, beberapa lapisan datalink perangkat seperti switch, jembatan dan WLAN jalur akses tidak memiliki alamat IP host (kecuali kadang-kadang untuk tujuan administratif), dan tidak dianggap node Internet atau host, tapi node jaringan sebagai fisik dan node LAN.

Jadi kesimpulannya adalah Node artinya titik. Dalam konteks jaringan, node adalah anggota jaringan yang dapat menerima data atau menghasilkan data. ada pula node yang dapat menghasilkan sekaligus menerima data. Contoh node yaitu komputer server serta client.

 

c.       Fungsi node

Node dapat menjadi titik komunikasi atau titik redistribusi komunikasi, yang terhubung ke node lain. Setiap node di jaringan dianggap sama, tetapi node tertentu memiliki peran berbeda dalam cara mereka mendukung jaringan. Misalnya, tidak semua node akan menyimpan salinan lengkap dari blok atau mendukung transaksi.

 

Satu node penuh mengunduh salinan lengkap satu blok dan memeriksa setiap transaksi baru yang datang berdasarkan protokol konsensus yang digunakan oleh kode cryptocurrency atau token utilitas tertentu. Semua node menggunakan protokol persetujuan yang sama untuk tetap selaras satu sama lain. Ini adalah node di jaringan yang mengkonfirmasi dan memvalidasi transaksi, memasukkannya ke dalam blok. Node selalu sampai pada kesimpulan sendiri apakah transaksi itu sah dan harus ditambahkan ke blok dengan transaksi lain, terlepas dari bagaimana node lain bertindak.

Didalam jaringan komputer dikenal sistem koneksi antar node (komputer), yaitu:

 

1.      Peer to Peer (P2P)

Secara bahasa, peer dapat diartikan sebagai rekan sekerja. Peer to peer merupakan suatu model dimana tiap PC dapat menggunakan resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain.

 

Tidak ada yang bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan resource komputer yang ada di jaringan, dengan kata lain setiap komputer dapat berfungsi sebagai client maupun server pada saat yang sama. Peer-to-peer network dapat juga bisa diartikan sebagai jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer, terhubung langsung dengan kabel crossover atau wireless atau juga dengan perantara hub atau switch.

 

Komputer pada jaringan peer-to-peer ini normalnya berjumlah sedikit dengan 1-2 printer. Demi pemakaian khusus, seperti riset, laboratorium komputer, dan lainnya. Maka model peer to peer ini bisa saja dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.

 

Misalnya terdapat beberapa unit komputer dalam satu departemen, diberi nama group yang sesuai dengan departemen yang bersangkutan. Masing-masing komputer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing untuk bertukar data atau resource yang dimiliki komputer masing-masing, seperti printer, cdrom, file dan lain-lain

 

2.      Client Server.

Client Server adalah model jaringan yang menggunakan satu atau beberapa komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada komputer lain (client) dalam jaringan, server akan mengatur mekanisme akses resource yang boleh digunakan. Dan juga mekanisme komunikasi antar node dalam jaringan.

 

Selain pada jaringan lokal, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet. Dimana hanya ada suatu unit komputer berfungsi sebagai server, yang hanya memberikan pelayanan bagi komputer lain dan client yang juga hanya meminta layanan dari server.

 

jenis layanan Client-Server antara lain :

-          File Server: memberikan layanan fungsi pengelolaan file.

-          Print Server: memberikan layanan fungsi pencetakan.

-          Database Server: proses-proses fungsional tentang database dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan.

-          DIP (Document Information Processing): mempersembahkan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen dan pengambilan data.

2)      Segment Pada Jaringan

a.       Pengertian Segmentasi Jaringan

Segmentasi jaringan adalah gagasan untuk membuat sub-jaringan dalam jaringan perusahaan atau perusahaan atau beberapa jenis jaringan komputer lain secara keseluruhan. Segmentasi jaringan memungkinkan penahanan malware dan ancaman lainnya, dan dapat menambah efisiensi dalam hal kinerja jaringan.

 

b.      Keuntungan Segmentasi Jaringan

-          Berkurangnya kemacetan: peningkatan performa tercapai, karena pada jaringan tersegmentasi terdapat lebih sedikit host per subjaringan, sehingga meminimalkan lalu lintas lokal

-          Keamanan yang lebih baik

-          Siaran akan dimuat ke jaringan lokal. Struktur jaringan internal tidak akan terlihat dari luar.

-          Ada pengurangan permukaan serangan yang tersedia untuk Pivot jika salah satu host pada segmen jaringan dikompromikan. Vektor serangan umum seperti keracunan LLMNR dan NetBIOS dapat sebagian dikurangi dengan segmentasi jaringan yang tepat karena mereka hanya bekerja pada jaringan lokal. Untuk alasan ini dianjurkan untuk menyegmentasikan berbagai area jaringan dengan menggunakan. Contoh dasar adalah untuk membagi server web, database server dan pengguna standar mesin masing-masing ke segmen mereka sendiri.

-          Dengan membuat segmen jaringan yang berisi hanya sumber daya khusus untuk konsumen yang Anda otorisasikan aksesnya, Anda menciptakan lingkungan yang paling tidak istimewa.

-          Berisi masalah jaringan: membatasi efek dari kegagalan lokal di bagian lain dari Jaringan

-          Mengontrol akses pengunjung: akses pengunjung ke jaringan dapat dikontrol dengan menerapkan VLAN untuk memisahkan Jaringan.

c.       Kelas IP Address, Subnetting, dan VLSM

1.      IP Address

IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP Address terdiri atas 32 bit (biary digit atau bilangan duaan) angka biner yang dibagi dalam 4 oket (byte) terdiri dari 8 bit. Setiap bit mempresentasikan bilangan desimal mulai dari 0 sampai 255.

Jenis-jenis IP Address terdiri dari :

-          IP Public

Public bit tertinggi range address bit network address

kelas A 0 0 – 127* 8

kelas B 10 128 – 191 16

kelas C 110 192 – 223 24

kelas D 1110 224 – 239 28

-          Privat

IP Privat ini dapat digunakan dengan bebas tetapi tidak dikenal pada jaringan internet global. Karena itu biasa dipergunakan pada jaringan tertutup yang tidak terhubung ke internet, misalnya jaringan komputer ATM.

10.0.0.0 – 10.255.255.255

172.16.0.0 – 172.31.255.255

192.168.0.0 – 192.168.255.255

 

Kesimpulan

1.0.0.0 - 126.0.0.0 : Kelas A.

127.0.0.0 : Loopback network.

128.0.0.0 - 191.255.0.0 : Kelas B.

192.0.0.0 - 223.255.255.0 : Kelas C.

224.0.0.0 = 240.0.0.0 : Class E, reserved.

-          Ipv6

terdiri dari 16 oktet, contoh :

A524:72D3:2C80:DD02:0029:EC7A:002B:EA73

2.      Subnetting

Seorang Network Administrator sering kali membutuhkan pembagian network dari suatu IP Address yang telah diberikan oleh Internet Service Provider (ISP). Dikerenakan persedian IP Address pada saat ini sangat terbatas akibat menjamurnya situs-situs di internet. Cara untuk membagi network ini disebut dengan subneting dan hasil dari subneting disebut subnetwork.

Contoh :

Suatu perusahaan mendapatkan IP adress dari suatu ISP 160.100.0.0/16, perusahan tersebut mempunyai 30 departemen secara keseluruhan, dan ingin semua departemen dapat akses ke internet. Tentukan network tiap departemen ?

Solusi :

1. Tentukan berada dikelas mana ip tersebut ? B

2. Berapa jumlah network yang dibutuhkan ?

    dengan rumus 2n > network yang dibutuhkan

    25 > 30

3. Ubah menjadi biner

network-portion host-portion

10100000 01100100 00000000 00000000

11111111 11111111 00000000 00000000

 

4. Ambil bit host-portion sesuai dengan kebutuhkan network, sehingga

network-portion host-portion

10100000 01100100 _ _ _ _ _ 000 00000000

11111111 11111111 1 1 1 1 1 000 00000000

 

perhatikan oktet ketiga

_ _ _ _ _ 000

1 1 1 1 1 000

 

Cara 1

Dengan mengkombinasikan bit

 

00001 000 = 8

00010 000 = 16

00011 000 = 24

00100 000 = 32

00101 000 = 40

00110 000 = 48

……………

11111 000 = 248

 

3.      VLSM (Variable Leght Subnet Mask)

Konsep subneting memang menjadi solusi dalam mengatasi jumlah pemakaian IP Address. Akan tetapi kalau diperhatikan maka akan banyak subnet.

Contoh :

ada suatu perusahaan yang mempunyai 6 departemen ingin membagi networknya, antara lain :

1. Departemen A = 100 host

2. Departemen B = 57 host

3. Departemen C = 325 host

4. Departemen D = 9 host

5. Departemen E = 500 host

6. Departemen F = 25 host

IP Address yang diberikan dari ISP adalah 160.100.0.0/16

Apabila kita menggunakan subneting biasa maka akan mudah di dapatkan akan tetapi hasil dari subneting (seperti contoh 1) tersebut akan terbuang sia-sia karena hasil dari subneting terlalu banyak daripada jumlah host yang dibutuhkan. Maka diperlukan perhitingan VLSM yaitu :

 

1. Urutan kebutuhan host yang diperlukan

1. Departemen E = 500 host

2. Departemen C = 325 host

3. Departemen A = 100 host

4. Departemen B = 57 host

5. Departemen F = 25 host

6. Departemen D = 9 host

2. Ubah menjadi biner

network-portion host-portion

10100000 01100100 00000000 00000000

11111111 11111111 00000000 00000000

Jika pada subneting dimabil dari network maka pada VLSM diambil pada dari host

 

l Untuk 500 host

network-portion host-portion

10100000 01100100 00000000 00000000

11111111 11111111 00000000 00000000

Untuk 500 host dimabil 9 bit dari host-portion karena

2n-2 > jumlah host

 

 

Hasilnya 160.100.0.0/23

Network Broadcast Range-Hoat

160.100.0.0/23 160.100.0.255 160.100.0.1 - 160.100.1.254

160.100.2.0/23 160.100.2.255 160.100.2.1 - 160.100.3.254

160.100.4.0/23 160.100.4.255 160.100.4.1 - 160.100.5.254

160.100.6.0/23 160.100.6.255 160.100.6.1 - 160.100.7.254

160.100.8.0/23 160.100.8.255 160.100.8.1 - 160.100.9.254

…….. ………. ………….

160.100.254.0/23 160.100.254.255 160.100.254.1 - 160.100.255.254

 

l Untuk 325 host kita masih dapat menggunakan subnet dari 500 host karena masih dalam arena 29 dan pilihlah subnet yang belum digunakan.

l Untuk 100 host menggunakan 28 > 100 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.

misal 160.100.2.0/24

 

network-portion host-portion

10100000 01100100 00000010 00000000

11111111 11111111 00000010 00000000

 

maka

Network Broadcast Range-Hoat

160.100.2.0/24 160.100.2.255 160.100.2.1 - 160.100.2.254

160.100.3.0/24 160.100.3.255 160.100.3.1 - 160.100.3.254

 

l Untuk 57 host menggunakan 26 >57 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.

misal 160.100.3.0/24

 

network-portion host-portion

10100000 01100100 00000010 00000000

11111111 11111111 00000011 00000000

 

maka

Network Broadcast Range-Hoat

160.100.3.0/26 160.100.3.91 160.100.3.1 - 160.100.3.90

160.100.3.64/26 160.100.3.63 160.100.3.65 - 160.100.3.126

160.100.3.128/26 160.100.3.127 160.100.3.129 - 160.100.3.190

160.100.3.192/26 160.100.3.191 160.100.3.193 - 160.100.3.254

 

 

l Untuk 25 host menggunakan 25 > 25 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.

misal 160.100.3.192/25

 

network-portion host-portion

10100000 01100100 00000010 00000000

11111111 11111111 00000011 00000000

maka

 

Network Broadcast Range-Hoat

160.100.3.192/27 160.100.3.223 160.100.3.193 - 160.100.3.222

160.100.3.224/27 160.100.3.255 160.100.3.225 - 160.100.3.254

 

l Untuk 9 host menggunakan 24 > 16 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.

misal 160.100.3.224/25

 

network-portion host-portion

10100000 01100100 00000010 00000000

11111111 11111111 00000011 00000000

 

maka

Network Broadcast Range-Hoat

160.100.3.224/28 160.100.3.239 160.100.3.225 - 160.100.3.227

160.100.3.240/28 160.100.3.255 160.100.3.241 - 160.100.3.254

 

A.    Mendokumentasikan Pengalamatan Jaringan

1.      Pengertian Topologi Star

Topologi Star merupakan salah satu bentuk dari topologi jaringan, Topologi Star ini didesain menyerupai bentuk bintang, topologi ini memiliki node inti/tengah yang disambungkan ke node lainnya, dimana node tengah tersebut merupakan sebuah konsentrator seperti switch dan hub yang berfungsi sebagai pengatur distribusi komunikasi data.

 

Kelebihan topologi star :

o   Mudah ketika mencoba mendeteksi masalah pada jaringan.

o   Bisa meminimalisir masalah jaringan ketika terjadi kerusakan pada salah satu kabel, karena masalah jaringan hanya akan mempengaruhi perangkat yang dilalui kabel rusak tersebut.

o   Sangat fleksibel.

o   Keamanan data termasuk tingkat tinggi.

o   Kecepatan transfer data pada jaringan akan sama besar antara komputer client dengan server pusat.

 

Kekurangan topologi star :

o   Jika perangkat switch atau hub yang menjadi node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti dan melumpuhkan jaringan.

o   Diperlukan biaya yang banyak karena pemakaian kabel yang boros.

o   Jumlah terminal bergantung dengan jumlah port switch atau hub.

o   Ketika semakin banyak perangkat yang ditambah maka akan mempengaruhi kecepatan jaringan.

o   Biaya jaringan yang diperlukan lebih mahal dari pada topologi ring atau bus.

 

Jenis kabel :

Kabel yang digunakan pada topoligi star ini adalah UTP, STP, Fiber Optic.

UNDUH MATERI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konfigurasi Switch Pada Jaringan

  A.     Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menentukan Spesifikasi Switch 1.       Cara Menyesuaikan Kapasitas jaringan berdasarkan dokumen...