A. Mengidentifikasi
Sistem Operasi pada Jaringan
Sistem operasi jaringan atau network operating system merupakan suatu jenis sistem operasi yang tujuannya untuk menangani jaringan. Biasanya, sistem operasi satu ini terdiri dari banyak service atau layanan yang ditujukan guna melayani pengguna, seperti layanan berbagi printer (alat cetak), layanan berbagi dokumen (berkas), HTTP Service, DNS Service dan lain-lainnya.
1. Jenis
– jenis sistem operasi jaringan
a. Sistem
Operasi Jaringan yang Berbasis Grafis
Sistem ini mempunyai basis grafis sesuai namanya.
Sistem operasi jaringan ini memakai tampilan gambar (grafis) untuk mudahkan
proses konfigurasi atau pemakaian dari sistem ini. Para pengguna tak perlu
untuk menghafal berbagai sintax atau perintah Bahasa permrograman yang tertentu
dimana biasanya dipakai di sistem operasi jaringan seperti ditemukan pada
sistem berbasis teks.
Kelebihan dari sistem operasi berbasis
grafis ini cukup banyak, seperti:
·
Desain grafis lebih
menarik
·
User friendly atau mudah
dipakai
·
Meningkatkan dan menarik
minat dari pengguna
·
Lebih baik dalam
berinteraksi dengan komputer
·
Resolusi gambar tinggi
Selain mempunyai kelebihan, sistem operasi
jaringan ini juga mempunyai beberapa kekurangan, antara lain:
·
Memerlukan memori besar
·
Bergantung sekali pada
hardware
·
Memerlukan tempat yang
banyak di layar komputer
·
Fleksibilitas yang kurang
Beberapa sistem berbasis grafis ini
seperti:
·
Windows XP
·
Windows Server 2003
·
Windows NT 3.51
·
Windows 200 (NT 5.0)
·
Linux Redhat
·
Microsoft MS-NET
·
Novel Netware
·
Microsoft LAN Manager
b. Sistem
Operasi Jaringan yang Berbasis Teks
network operating system yang satu ini sesuai namanya memakai perintah
yang berupa teks atau perintah DOS yang dipakai untuk jalankan sistem operasi
dan untuk lakukan proses konfigurasi. Para pemakainya kerap kali diharapkan untuk
dapat menghafal berbagai sintax atau perintah DOS yang kerap digunakan supaya
bisa untuk jalankan sistem operasi jaringan ini secara baik.
Ada beberapa kelebihan dari sistem operasi
berbasis teks ini, yaitu sebagai berikut:
·
Mudah dalam
pengoperasiannya
·
Tidak terlalu besar space
yang dibutuhkan
·
Tidak membutuhkan memori
besar
·
Kompatibel untuk hampir
semua hardware serta software
Selain itu, ada juga kekurangan dari
network operating system ini, seperti:
·
Teks merupakan mode
operasinya
·
Tidak mudah digunakan
atau tidak user friendly
·
Tidak kompatibel pada
software grafis
Contoh dari sistem operasi dengan basis
text ini seperti:
·
Sun Solaris
·
Linux Suse
·
Linux Debian
·
Linux Mandrake
·
MacOS
·
Knoppix
·
UNIX
·
Windows 2003 Server
·
Windows 2000 server
·
Windows NT
c. Sistem
Operasi Jaringan Berbasis GUI
Sistem operasi berbasis GUI merupakan
sistem operasi dimana penggunanya tidak perlu menghafal berbagai baris kode dan
bahasa pemrograman yang ruwet. Pengguna lebih dimudahkan dengan adanya perintah
simbol, gambar dan grafis.
Berikut
adalah jenis-jenis sistem operasi berbasis GUI:
1. Windows
Sistem operasi ini berbasis GUI (tampilan
grafis) yang dukungan fiturnya amat user friendly. Banyak sekali pengguna
laptop atau komputer di dunia ini yang menggunakan sistem operasi ini karena
perintah, fungsi dan fiturnya sangat mudah digunakan.
2. Mac
OS (Macintosh Operating System)
Mac OS adalah sistem operasi yang dibuat
oleh Apple Inc. untuk komputer atau laptop mereka. Tidak akan bisa digunakan
oleh komputer berbasis IBM atau Windows. Mungkin, Mac OS inilah yang menjadi
pelopor sistem operasi berbasis grafis atau GUI.
3. UNIX
Sistem operasi UNIX diciptakan oleh Dennis
Ritchie dan Ken Thompson, dikembangkan oleh AT&T Bell Labs. Desain sistem
operasi ini amat portable, multi user dan multi tasking. UNIX mungkin cenderung
lebih ke arah server dan wordkstation. Banyak pihak yang mengembangkan versi
UNIX ini dan menimbulkan berbagai varian dari sistem operasi ini.
4. Linux
Penemu sistem operasi ini bernama Linus
Torvalds yang awalnya hanya sekadar emulasi terminal untuk mengakses server
UNIX di Universitasnya dulu. Sistem operasi ini merupakan ‘kloningan’ dai Minix
yang merupakan salah satu varian dari UNIX. Karena hal inilah, sistem operasi
ini banyak didesain dengan dasar UNIX.
5. IBM
OS/2
Sistem operasi ini dikembangkan oleh
perusahaan terkemuka International Bussiness Machine Corporation dan Microsoft
Corporation yang mungkin digunakan sebagai pengganti sistem operasi DOS.
6. Free
BSD
Sistem operasi ini merupakan turunan dari
UNIX AT&T dan berjalan di atas sistem Intel x86. Free BSD pertama kali
mengudara pada tahun 1993 oleh seorang ahli bernama David Greenman. Free BSD
bertujuan untuk menyediakan perangkat lunak yang bisa digunakan untuk berbagai
keperluan.
Sistem operasi ini dikembangkan dari
386BSD, sebuah proyek pengembangan sistem operasi BSD yang berjalan di atas
Chip Intel.
7. Chrome
OS
Siapa bilang google tidak punya sistem
operasi? Nyatanya ada lho sistem operasi besutan google. Sistem operasi yang
dinamai Chrome OS ini menggunakan basis Linux dan standar web untuk komputer
personal (dirilis pada pertengahan 2010).
Sistem operasi ini bekerja dengan
windowing atau switching dan menggunakan standar web HTML 5. Standar web
tersebut merupakan salah satu pengembangan software browser yang berbasis
sistem operasi.
8. Solaris
Solaris merupakan sistem operasi yang
didesain berdasarkan UNIX, mirip seperti Linux. Sistem operasi ini terkenal
karena tingkat stabilnya, terlebih pada sistem Scalable Processor Architecture
(SPARC).
Solaris juga sudah disertifikasi dalam
spesifikasi UNIX meski pada awal pengembangannya berdasar pada kepemilikan
personal. Seiring waktu berjalan, banyak kode dasar yang sekarang merupakan
perangkat lunak open source (sering dikenal dengan Open Solaris).
Berikut adalah beberapa contoh sistem
operasi jaringan berbasis GUI (grafis):
·
Kali Linux
·
Linux Debian versi Grafis
·
Linux Redhat
·
Windows NT 3.51
·
Windows 2000
·
Windows Server 2003
·
Windows XP
·
Microsoft MS-NET
·
Microsoft LAN Manager
·
Novell NetWare
Contoh Sistem Operasi Standar - GUI
·
Windows 7
·
Windows 8
·
Windows 10
·
IBM OS/2
·
Mac OS X
·
Mac OS
·
Android for PC
d. Fungsi-Fungsi
dari Sistem Operasi Jaringan
1. Menghubungkan
beberapa komputer dengan perangkat yang lainnya ke jaringan yang sudah dibuat
sebelumnya.
2. Menyediakan
layanan yang tertentu untuk berbagai perangkat terhubung dengan jaringan.
3. Membantu
dalam memudahkan proses penambahan client serta sumber-sumber daya lainnya.
4. Membantu
dalam memakai kemampuan server di jaringan komputer dengan efisien
2. Menginstal
dan Mengkonfigurasi Jaringan
a. Cara
Menginstal Driver NIC pada SO berbasis Windows
untuk
menginstall driver pada 'komputer atau laptop terdapat dua cara yaitu
Cara yang pertama dengan menginstall
secara langsung software driver dari perangkat yang digunakan sesuai dengan
merk dan typenya seperti driver NIC, driver VGA, audio, webcam dan perangkat
lain.
lalu cara yang kedua adalah dengan cara:
1. Sobat
Masuk ke menu Control Panel\System and Security\System kemudian pada sidebar
sebelah kiri, pilih Device Manager.
2. lalu
perhatikan perangkat mana saja yang belum terinstall driver, biasanya ada tanda
(?) berwarna kuning jika driver belum terinstall.
3. Klik
kanan pada perangkat yang akan diistall kemudian prilih Update Driver Software.
4. kemudian
arahkan dimana letak dari driver tersebut disimpan.
5. Selanjutnya
tunggu sampai sistem selesai memperbarui driver tersebut.
b. Cara
Mengkonfigurasi Jaringan berbasis GUI (Windows dan Linux)
·
Cara Mengkonfigurasi
Jaringan berbasis GUI Windows
Untuk dapat berkomunikasi dalam jaringan,
computer harus mempunyai alamat protocol. Transmission Control Protocol
(TCP)/Internet Protocol (IP) harus dikonfigurasikan terlebih dahulu agar
computer bisa berkomunikasi di dalam jaringan. Setiap kartu jaringan (NIC) yang
telah diinstal memerlukan ID address dan subnet mask.
IP address dan subnet mask dapat diberikan
secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) atau
diisi manual. Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address adalah
sebagai berikut:
1. Klik
startàControl PanelàNetwork and InternetàNetwork and Sharing Center
2. Klik
kanan ikon jaringan mu , kemudian klik properties
3. Pada
jendela Local Area Connection, klik Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4).
Kemudian klik tombol properties
4. Pada
jendela Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) properties, kamu akan
mendapatkan dua pilihan pengisian alamat IP,
Dengan cara ini , alamat IP dan subnet
mask diisi secara manual
1. sikan
IP address: sesuai dengan keinginannmu. Misalnya 193.168.0.70 utk computer
pertama, 193.168.0.71 untuk computer kedua, dan seterusnya.
2. Isikan
subnet mask: dengan 255.255.255.0
3. Masukkan
alamat server pada kotak Default Gateway : berupa 193.168.0.1
4. Jika
diperlukan untuk mengaktifkan Domain Name System (DNS), isikan Preffered DNS server dan Alternate
DNS server.
5. Jika
sudah selesai klik ok.
·
Cara Mengkonfigurasi
Jaringan berbasis GUI Linux
Sebelum melakukan konfigurasi pastikan
bahwa NIC telah terpasang dengan baik. NIC (Network Interface Card) atau
Ethernet Card didalam sistem operasi linux dikenal dengan nama eth. Untuk
langkah-langkah konfigurasi jaringan di Linux bisa diikuti seperti dibawah ini
:
Konfigurasi :
1. Buka
terminal anda
2. Ketikan
perintah dibawah ini :
# ifconfig eth0 192.168.0.1 netmask
255.255.255.0 up
3. Lihat
konfigurasi jaringan
# ifconfig eth0
4. Agar
konfigurasi dapat tersimpan dan tidak hilang ketika di-reboot maka kita dapat
mengedit file :
/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
Isi yang terdapat di file ifcfg-eth0
adalah :
DEVICE : menunjukan divice yang dipakai.
BOOTPROTO
: menunjukkan bahwa konfigurasi yang dipakai adalah static address.
ONBOOT : option ini menunjukkan apakah
konfigurasi ini dibaca ketika proses booting atau tidak.
IPADDR: menunjukkan IP Address yang
dipakai.
NETMASK
: menunjukkan netmask yang digunakan.
GATEWAY
: menunjukkan IP Address gateway dari jaringan kita.
Setelah melakukan konfigurasi pada file :
/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
5. Maka
kita harus me-restart network agar konfigurasi tersebut terbaca :
# /etc/init.d/network restart
6. Lakukan
pengujian koneksi jaringan, apakah jaringan tersebut sudah terkoneksi maka
ketikan perintah dibawah ini :
# ping 192.168.0.20
7. Sselesai....
c. Cara
mengkonfigurasi perangkat jaringan pada SO Jaringan berbasis text
1. masuk
terminal dengan user root
2. #
vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0 3. tekan tombol Insert (ketik
script dibawah ini) 4. DEVICE=eth0 5. BOOTPROTO=none 6. ONBOOT=yes 7.
NETWORK=192.169.0.0 8. NETMASK=255.255.255.0 9. IPADDR=192.168.0.1 10.
USERCTL=no
3. tekan
Esc, : , wq enter
Setelah selesai konfigurasi, aktifkan
interface tersebut dengan perintah: # service network restart
Seting IP address di ubuntu:
#sudo vi /etc/network/interfaces auto eth0
iface eth0 inet static address
192.168.3.90 gateway 192.168.3.1 netmask 255.255.255.0 network 192.168.3.0
broadcast 192.168.3.255 untuk mengaktifkan :
sudo /etc/init.d/networking restart
Untuk memastikan konfigurasi telah
terpasang dengan benar, cek dengan perintah 1.# ifconfig 2. ping ip address
A. Membagi
Alamat Jaringan pada Perangkat Jaringan
1) Node
Pada Jaringan
a. Pengertian
node
Node ( Latin nodus, ‘simpul’) adalah salah
satu titik sambungan, titik redistribusi, atau titik akhir komunikasi (beberapa
terminal peralatan). Definisi node tergantung kepada jaringan dan protokol
lapisan tersebut. Node jaringan fisik adalah perangkat aktif elektronik yang
terpasang kedalam jaringan, dan mampu membuat, menerima, atau mengirimkan
informasi melalui saluran komunikasi.
b. Node
jaringan komputer
Dalam komunikasi data, node jaringan fisik
dapat berupa sebuah peralatan komunikasi data (DCE) seperti modem , hub ,
bridge atau beralih ; atau peralatan terminal data yang (DTE) seperti handset
digital telepon, printer atau komputer host , misalnya router, workstation atau
server.
Jika jaringan yang dimaksud adalah LAN
atau WAN , maka setiap LAN atau WAN simpul (yang setidaknya lapisan data link
perangkat) harus memiliki alamat MAC, biasanya memiliki satu untuk setiap
antarmuka pengendali jaringan yang dimilikinya. Contohnya adalah komputer,
switch paket, xDSL modem (dengan antarmuka Ethernet) dan LAN nirkabel jalur
akses.
Perhatikan bahwa hub merupakan simpul
jaringan fisik, tapi bukan merupakan node jaringan LAN, karena jaringan hubbed
logis adalah jaringan bus. Analog,
repeater ataupun modem PSTN adalah node jaringan fisik tetapi tidak node LAN
dalam pengertian ini.
Jika jaringan yang dimaksud adalah
Internet atau Intranet, banyak node jaringan fisik komputer host , dan dikenal
dengan node Internet, diidentifikasi oleh alamat IP, dan semua host node
jaringan fisik. Namun, beberapa lapisan datalink perangkat seperti switch,
jembatan dan WLAN jalur akses tidak memiliki alamat IP host (kecuali
kadang-kadang untuk tujuan administratif), dan tidak dianggap node Internet
atau host, tapi node jaringan sebagai fisik dan node LAN.
Jadi kesimpulannya adalah Node artinya
titik. Dalam konteks jaringan, node adalah anggota jaringan yang dapat menerima
data atau menghasilkan data. ada pula node yang dapat menghasilkan sekaligus
menerima data. Contoh node yaitu komputer server serta client.
c. Fungsi
node
Node dapat menjadi titik komunikasi atau
titik redistribusi komunikasi, yang terhubung ke node lain. Setiap node di
jaringan dianggap sama, tetapi node tertentu memiliki peran berbeda dalam cara
mereka mendukung jaringan. Misalnya, tidak semua node akan menyimpan salinan
lengkap dari blok atau mendukung transaksi.
Satu node penuh mengunduh salinan lengkap
satu blok dan memeriksa setiap transaksi baru yang datang berdasarkan protokol
konsensus yang digunakan oleh kode cryptocurrency atau token utilitas tertentu.
Semua node menggunakan protokol persetujuan yang sama untuk tetap selaras satu
sama lain. Ini adalah node di jaringan yang mengkonfirmasi dan memvalidasi transaksi,
memasukkannya ke dalam blok. Node selalu sampai pada kesimpulan sendiri apakah
transaksi itu sah dan harus ditambahkan ke blok dengan transaksi lain, terlepas
dari bagaimana node lain bertindak.
Didalam
jaringan komputer dikenal sistem koneksi antar node (komputer), yaitu:
1. Peer
to Peer (P2P)
Secara bahasa, peer dapat diartikan
sebagai rekan sekerja. Peer to peer merupakan suatu model dimana tiap PC dapat
menggunakan resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC
lain.
Tidak ada yang bertindak sebagai server
yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan resource komputer yang ada di
jaringan, dengan kata lain setiap komputer dapat berfungsi sebagai client
maupun server pada saat yang sama. Peer-to-peer network dapat juga bisa
diartikan sebagai jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer,
terhubung langsung dengan kabel crossover atau wireless atau juga dengan
perantara hub atau switch.
Komputer pada jaringan peer-to-peer ini
normalnya berjumlah sedikit dengan 1-2 printer. Demi pemakaian khusus, seperti
riset, laboratorium komputer, dan lainnya. Maka model peer to peer ini bisa
saja dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.
Misalnya terdapat beberapa unit komputer
dalam satu departemen, diberi nama group yang sesuai dengan departemen yang
bersangkutan. Masing-masing komputer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang
sama agar bisa saling sharing untuk bertukar data atau resource yang dimiliki
komputer masing-masing, seperti printer, cdrom, file dan lain-lain
2. Client
Server.
Client Server adalah model jaringan yang
menggunakan satu atau beberapa komputer sebagai server yang memberikan
resource-nya kepada komputer lain (client) dalam jaringan, server akan mengatur
mekanisme akses resource yang boleh digunakan. Dan juga mekanisme komunikasi
antar node dalam jaringan.
Selain pada jaringan lokal, sistem ini
bisa juga diterapkan dengan teknologi internet. Dimana hanya ada suatu unit
komputer berfungsi sebagai server, yang hanya memberikan pelayanan bagi
komputer lain dan client yang juga hanya meminta layanan dari server.
jenis layanan Client-Server antara lain :
-
File Server: memberikan
layanan fungsi pengelolaan file.
-
Print Server: memberikan
layanan fungsi pencetakan.
-
Database Server:
proses-proses fungsional tentang database dijalankan pada mesin ini dan stasiun
lain dapat minta pelayanan.
-
DIP (Document Information
Processing): mempersembahkan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen dan
pengambilan data.
2) Segment
Pada Jaringan
a. Pengertian
Segmentasi Jaringan
Segmentasi jaringan adalah gagasan untuk
membuat sub-jaringan dalam jaringan perusahaan atau perusahaan atau beberapa
jenis jaringan komputer lain secara keseluruhan. Segmentasi jaringan
memungkinkan penahanan malware dan ancaman lainnya, dan dapat menambah
efisiensi dalam hal kinerja jaringan.
b. Keuntungan
Segmentasi Jaringan
-
Berkurangnya kemacetan:
peningkatan performa tercapai, karena pada jaringan tersegmentasi terdapat
lebih sedikit host per subjaringan, sehingga meminimalkan lalu lintas lokal
-
Keamanan yang lebih baik
-
Siaran akan dimuat ke
jaringan lokal. Struktur jaringan internal tidak akan terlihat dari luar.
-
Ada pengurangan permukaan
serangan yang tersedia untuk Pivot jika salah satu host pada segmen jaringan
dikompromikan. Vektor serangan umum seperti keracunan LLMNR dan NetBIOS dapat
sebagian dikurangi dengan segmentasi jaringan yang tepat karena mereka hanya
bekerja pada jaringan lokal. Untuk alasan ini dianjurkan untuk menyegmentasikan
berbagai area jaringan dengan menggunakan. Contoh dasar adalah untuk membagi
server web, database server dan pengguna standar mesin masing-masing ke segmen
mereka sendiri.
-
Dengan membuat segmen
jaringan yang berisi hanya sumber daya khusus untuk konsumen yang Anda
otorisasikan aksesnya, Anda menciptakan lingkungan yang paling tidak istimewa.
-
Berisi masalah jaringan:
membatasi efek dari kegagalan lokal di bagian lain dari Jaringan
-
Mengontrol akses
pengunjung: akses pengunjung ke jaringan dapat dikontrol dengan menerapkan VLAN
untuk memisahkan Jaringan.
c. Kelas
IP Address, Subnetting, dan VLSM
1. IP
Address
IP Address adalah alamat yang diberikan ke
jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP Address
terdiri atas 32 bit (biary digit atau bilangan duaan) angka biner yang dibagi
dalam 4 oket (byte) terdiri dari 8 bit. Setiap bit mempresentasikan bilangan
desimal mulai dari 0 sampai 255.
Jenis-jenis IP Address terdiri dari :
-
IP Public
Public bit tertinggi range address bit
network address
kelas A 0 0 – 127* 8
kelas B 10 128 – 191 16
kelas C 110 192 – 223 24
kelas D 1110 224 – 239 28
-
Privat
IP Privat ini dapat digunakan dengan bebas
tetapi tidak dikenal pada jaringan internet global. Karena itu biasa
dipergunakan pada jaringan tertutup yang tidak terhubung ke internet, misalnya
jaringan komputer ATM.
10.0.0.0 – 10.255.255.255
172.16.0.0 – 172.31.255.255
192.168.0.0 – 192.168.255.255
Kesimpulan
1.0.0.0 - 126.0.0.0 : Kelas A.
127.0.0.0 : Loopback network.
128.0.0.0 - 191.255.0.0 : Kelas B.
192.0.0.0 - 223.255.255.0 : Kelas C.
224.0.0.0 = 240.0.0.0 : Class E, reserved.
-
Ipv6
terdiri dari 16 oktet, contoh :
A524:72D3:2C80:DD02:0029:EC7A:002B:EA73
2. Subnetting
Seorang Network Administrator sering kali
membutuhkan pembagian network dari suatu IP Address yang telah diberikan oleh
Internet Service Provider (ISP). Dikerenakan persedian IP Address pada saat ini
sangat terbatas akibat menjamurnya situs-situs di internet. Cara untuk membagi
network ini disebut dengan subneting dan hasil dari subneting disebut
subnetwork.
Contoh :
Suatu perusahaan mendapatkan IP adress
dari suatu ISP 160.100.0.0/16, perusahan tersebut mempunyai 30 departemen
secara keseluruhan, dan ingin semua departemen dapat akses ke internet.
Tentukan network tiap departemen ?
Solusi :
1. Tentukan berada dikelas mana ip
tersebut ? B
2. Berapa jumlah network yang dibutuhkan ?
dengan
rumus 2n > network yang dibutuhkan
25
> 30
3. Ubah menjadi biner
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
4. Ambil bit host-portion sesuai dengan
kebutuhkan network, sehingga
network-portion host-portion
10100000 01100100 _ _ _ _ _ 000 00000000
11111111 11111111 1 1 1 1 1 000 00000000
perhatikan oktet ketiga
_ _ _ _ _ 000
1 1 1 1 1 000
Cara 1
Dengan mengkombinasikan bit
00001 000 = 8
00010 000 = 16
00011 000 = 24
00100 000 = 32
00101 000 = 40
00110 000 = 48
……………
11111 000 = 248
3. VLSM
(Variable Leght Subnet Mask)
Konsep subneting memang menjadi solusi
dalam mengatasi jumlah pemakaian IP Address. Akan tetapi kalau diperhatikan
maka akan banyak subnet.
Contoh :
ada suatu perusahaan yang mempunyai 6
departemen ingin membagi networknya, antara lain :
1. Departemen A = 100 host
2. Departemen B = 57 host
3. Departemen C = 325 host
4. Departemen D = 9 host
5. Departemen E = 500 host
6. Departemen F = 25 host
IP Address yang diberikan dari ISP adalah
160.100.0.0/16
Apabila kita menggunakan subneting biasa
maka akan mudah di dapatkan akan tetapi hasil dari subneting (seperti contoh 1)
tersebut akan terbuang sia-sia karena hasil dari subneting terlalu banyak
daripada jumlah host yang dibutuhkan. Maka diperlukan perhitingan VLSM yaitu :
1. Urutan kebutuhan host yang diperlukan
1. Departemen E = 500 host
2. Departemen C = 325 host
3. Departemen A = 100 host
4. Departemen B = 57 host
5. Departemen F = 25 host
6. Departemen D = 9 host
2. Ubah menjadi biner
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Jika pada subneting dimabil dari network
maka pada VLSM diambil pada dari host
l Untuk 500 host
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Untuk 500 host dimabil 9 bit dari
host-portion karena
2n-2 > jumlah host
Hasilnya 160.100.0.0/23
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.0.0/23 160.100.0.255 160.100.0.1 -
160.100.1.254
160.100.2.0/23 160.100.2.255 160.100.2.1 -
160.100.3.254
160.100.4.0/23 160.100.4.255 160.100.4.1 -
160.100.5.254
160.100.6.0/23 160.100.6.255 160.100.6.1 -
160.100.7.254
160.100.8.0/23 160.100.8.255 160.100.8.1 -
160.100.9.254
…….. ………. ………….
160.100.254.0/23 160.100.254.255
160.100.254.1 - 160.100.255.254
l Untuk 325 host kita masih dapat menggunakan
subnet dari 500 host karena masih dalam arena 29 dan pilihlah subnet yang belum
digunakan.
l Untuk 100 host menggunakan 28 > 100
dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.2.0/24
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000010 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.2.0/24 160.100.2.255 160.100.2.1 -
160.100.2.254
160.100.3.0/24 160.100.3.255 160.100.3.1 -
160.100.3.254
l Untuk 57 host menggunakan 26 >57 dan
ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.3.0/24
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000011 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.3.0/26 160.100.3.91 160.100.3.1 -
160.100.3.90
160.100.3.64/26 160.100.3.63 160.100.3.65
- 160.100.3.126
160.100.3.128/26 160.100.3.127
160.100.3.129 - 160.100.3.190
160.100.3.192/26 160.100.3.191
160.100.3.193 - 160.100.3.254
l Untuk 25 host menggunakan 25 > 25 dan
ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.3.192/25
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000011 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.3.192/27 160.100.3.223
160.100.3.193 - 160.100.3.222
160.100.3.224/27 160.100.3.255
160.100.3.225 - 160.100.3.254
l Untuk 9 host menggunakan 24 > 16 dan
ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.3.224/25
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000011 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.3.224/28 160.100.3.239
160.100.3.225 - 160.100.3.227
160.100.3.240/28 160.100.3.255
160.100.3.241 - 160.100.3.254
A. Mendokumentasikan
Pengalamatan Jaringan
1. Pengertian
Topologi Star
Topologi Star merupakan salah satu bentuk
dari topologi jaringan, Topologi Star ini didesain menyerupai bentuk bintang,
topologi ini memiliki node inti/tengah yang disambungkan ke node lainnya,
dimana node tengah tersebut merupakan sebuah konsentrator seperti switch dan
hub yang berfungsi sebagai pengatur distribusi komunikasi data.
Kelebihan topologi star :
o Mudah
ketika mencoba mendeteksi masalah pada jaringan.
o Bisa
meminimalisir masalah jaringan ketika terjadi kerusakan pada salah satu kabel,
karena masalah jaringan hanya akan mempengaruhi perangkat yang dilalui kabel
rusak tersebut.
o Sangat
fleksibel.
o Keamanan
data termasuk tingkat tinggi.
o Kecepatan
transfer data pada jaringan akan sama besar antara komputer client dengan
server pusat.
Kekurangan topologi star :
o Jika
perangkat switch atau hub yang menjadi node tengah mengalami kerusakan, maka
seluruh rangkaian akan berhenti dan melumpuhkan jaringan.
o Diperlukan
biaya yang banyak karena pemakaian kabel yang boros.
o Jumlah
terminal bergantung dengan jumlah port switch atau hub.
o Ketika
semakin banyak perangkat yang ditambah maka akan mempengaruhi kecepatan jaringan.
o Biaya
jaringan yang diperlukan lebih mahal dari pada topologi ring atau bus.
Jenis kabel :
Kabel yang digunakan pada topoligi star ini adalah UTP, STP, Fiber Optic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar